Selasa, 28 Agustus 2012
Cerpen " Arti Sebuah Larangan orang Tua"
Cuaca siang ini cukup panas, suasana ruang kelas yang tenang berubah menjadi ramai ketika bel Istirahat berbunyi. Aku pun tidak ingin pergi ke kantin hari ini karena ada masalah yang sedang aku pikirkan. Tiba-tiba muncul suara yang mengagetkanku dan mengajak ku berbincang.
"Woy tumben kamu gak ke kantin"
" Lagi gak ada uang nih Vin " jawab Dewi berbohong.
" Masih aja bohong, aku tahu kalau dilihat dari wajahmu pasti kamu sedang ada masalah kan?"
"Sok tau kamu ini, tapi iya juga sih vin" jawab Dewi berbisik
"Hmmm cerita dong dew, biasanya kan juga cerita"
"Oke deh tapi aku ceritanya nanti siang saja ya sepulang sekolah kita ke cafe biasanya"
"Oke deh"
Kevin pun pergi ke kantin, tak lama kemudian bel masuk berbunyi dan pelajaran pun dilanjutkan kembali.
Sekitar pukul 15.20 bel pulang berbunyi, Dewi langsung menuju ke depan sekolah untuk menunggu Kevin.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Kevin muncul dengan motor putih kesayangannya itu.
"Lama banget kamu vin"
"Cie bete ya? Maaf deh tadi aku beli minum dan nge-lap motor ku dulu. Yaudah pergi sekarang yuk" ajak Kevin
Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di cafe yang dituju.
"Kamu tadi mau cerita apa dew?" Tanya kevin membuka pembicaraan
"Aku kesal sama orang tua ku vin, aku kan sudah 17 tahun tetapi tetap tidak boleh berpacaran"
"Ya mau bagaimana lagi, turutin saja kali dew kemauan mereka"
"Aku gak bisa vin, aku mau kabur saja ke rumah Dinda teman SD ku"
"Hust jangan dong kabur tidak akan menyelesaikan masalah dew"
"Biarin aja ah keputusanku sudah bulat"
Dewi pun berdiri dan langsung mengajak Kevin pulang.
3hari kemudian Dewi memikirkan bagaimana dia bisa kabur dari rumah dan kemudian menelpon Dinda.
"Selamat sore Dinda, ini aku dewi.nanti malam aku jadi kabur ke rumah kamu ya din, please"
"Kalau keputusan mu sudah bulat ya sudah dew ke rumah ku saja. Ku tunggu ya say"
Jam menunjukan pukul 21.00, dewi pun langsung pergi ke rumah Dinda menggunakan angkutan umum. Ketika sampai di rumah Dinda, Dewi langsung disuruh masuk dan diberitahu kamar untuknya.
Keesokan harinya suasana histeris terlihat di rumah Dewi, orang tuanya yaitu Ibu Sulis dan pak Agung kaget ketika tahu bahwa anaknya sudah tidak ada di kamar.
"Ya Allah kemana perginya anakku ya Allah, mengapa dia tega pergi meninggalkan keluarganya disini"
"Sudah lah semua sudah terjadi, lebih baik kita berdoa saja kepada Tuhan dan meminta bantuan Polisi" ucap pak Agung seraya menghibur istrinya tersebut.
Bu Sulis pun menangis dalam pelukan suaminya Pak Robert.
Sudah 4 hari Dewi tinggal dirumah Dinda. Dan dihari ke 5, tiba² bel rumah Dinda berbunyi karena Dinda sedang di kamar maka Dewi yang membuka pintu.
"Maaf anda siapa dan Cari siapa?"
Dengan pikiran kotornya Bram Pacar Dinda memandangi tubuh Dewi dan menjawab "Loh elu yang siapa?"
"Saya Dewi temannya Dinda, cari Dinda ya? saya panggil dulu ya"
"eh eh jangan! " (Bram langsung memeluk Dewi)
Dewi berontak ketika ia dipeluk "apa apaan sih ini, Lepaskan!"
"Bram ! Apa apaan ini?! Kurang puas kamu sudah sering aku kasih?! Your is Rascal Boy !" Itulah yang diucapkan Dinda ketika melihat pacarnya seperti itu.
Bram pun kaget dan langsung melepaskan Dewi. Sedangkan Dewi langsung meminta maaf kepada Dinda tentang apa yang terjadi sebenarnya. Dinda mengerti penjelasan Dewi, Dewi pun ijin untuk pulang karena dia juga tindak menyangka kalau Dinda bukanlah orang baik karena dia sudah sering melakukan hal tidak wajar selama berpacaran dengan Bram.
Sesampainya dirumah Dewi langsung memeluk Ibu Sulis.
"Maafkan Dewi mah, Dewi kabur karena mama tidak mengijinkan dewi pacaran. Tapi setelah Dewi kabur, dewi mendapat pelajaran penting bahwa mama seperti ini ke Dewi karena mama takut kalau Dewi disakiti orang lain. Maafkan Dewi mah"
"Yaudah mama maafin, makanya tetaplah menuruti kemauan orang tua. Karena orang tua pun ingin yang terbaik untuk anaknya, udah ah jangan nangis masa sudah 17 tahun tapi kamu masih nangis hehe" Ibu sulis mencoba menghibur Dewi dengan candaannya itu.
"Iya mah, makasih yah mah atas semua yang mama berikan. Love you mom :-* ♥"
Mulai dari kejadian ini lah, Dewi sadar betapa besar kasih sayang orang tua terhadap anak.
Jadi janganlah kamu membantah apapun keinginan orang tua walau itu tidak sesuai seperti apa yang kita inginkan. Karena setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya.
Penulis : Ferdi
Langganan:
Postingan (Atom)